Mandau,MenaraRiau.com- Tahun ajaran baru 2022/2023 ini terasa istimewa, karena ini momen pertama para siswa/i baik yang baru masuk maupun yang naik kelas melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen dan jam belajar normal,yang mana sebelumnya pembelajaran dilakukan secara daring akibat Covid- 19.
Ketentuan PTM kapasitas 100 persen telah diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Kesehatan. Bagi sekolah yang daerahnya sudah boleh melaksanakan PTM 100 persen, terdapat beberapa kesiapan yang perlu dilakukan oleh sekolah.
Tak terkecuali dengan SMAN 3 Mandau, sekolah menengah atas negeri terbesar yang terletak di jalan Tuanku Tambusai, desa Simpang Padang, di Kecamatan Bathin Solapan, kabupaten Bengkalis sudah mulai proses pembelajaran.
Awak media ini saat berbincang dengan kepala Sekolah SMA N 3 Sugito S.Pd,M.Si. , mengatakan bahwa tahun ajaran baru 2022/2023 , seluruh satuan pendidikan sudah siap melaksanakan PTM dengan tetap menerapkan proses yang ketat,Seperti memakai masker saat melaksanakan pembelajaran di dalam kelas,menyediakan fasilitas cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, toilet yang bersih, kantin yg sesuai dengan anjuran SKB 6 Menteri.
Selain itu, telah disiapkan satgas Covid sekolah harus rajin membersihkan kelas dengan desinfektan. Hal itu tentunya menjadi indikator untuk memastikan bahwa setiap kelas itu siap memenuhi protokol kesehatan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka 100 persen.
Selain kesiapan dalam aturan pelaksanaan PTM,Kami juga siap melaksanakan kurikulum baru yaitu Kurikulum Merdeka yang telah diluncurkan oleh Kemendikbudristek yang merupakan penyederhanaan dari Kurikulum 2013.
"Jadi Kurikulum Merdeka ini merupakan upaya untuk menghadapi rendahnya kualitas pendidikan di masa yang lampau,dimana tidak ada lagi pembagian jurusan IPA dan IPS tetapi dikembangkan minat dan bakat tiap siswa, hal ini sebagai solusi atas tantangan dunia pendidikan akibat pandemi Covid-19," ujarnya.
Sugito menyampaikan bahwa pembelajaran tatap muka adalah metode terbaik dalam proses pendidikan.Oleh karena itu, kesempatan PTM 100 persen harus dimanfaatkan dengan memastikan edukasi peserta didik terhadap protokol kesehatan, baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat.
Dalam hal ini, Sugito mengajak kepada guru dan satuan pendidikan untuk menyiapkan ajaran baru dengan semangat belajar dan berbagi.
"Apapun kurikulum yang akan diterapkan di sekolah, dengan tulus hati, kita terus meningkatkan kompetensi diri demi memberikan layanan pembelajaran yang berkualitas dan bermakna sesuai dengan tahap perkembangan murid-murid kita.
Sugito Juga mengharapkan Kerjasama Orang Tua siswa untuk melancarkan PTM tahun ajaran baru,agar tidak sepenuhnya membiarkan pengawasan pelajaran ditangan guru atau wali kelas.
"Mari kita usahakan agar ini menjadi ajang yang edukatif,Kami harapkan kerjasama dari orangtua siswa untuk memantau pelajaran dan tugas anak- anak,tidak bisa sepenuhnya diserahkan pada pihak sekolah,harapan kami untuk PTM ini kiranya kita sama - sama besinergi membangun karakter anak untuk menjadi generasi yang tangguh dan cerdas,kelak bisa membangun bangsa dan negara,untuk mengharumkan nama sekolah,daerah dan orang tua mereka tentunya" tutupnya.**
(Red)